Cerita Cinta dengan Rasa yang Berbeda


Judul                          : Menanti Cinta
Penulis                       : Adam Aksara
Penerbit                      : Mozaik Indie Publisher
Penyunting                  : Ihwan Hariyanto
Penata Letak               : Ihwan Hariyanto
Desainer Sampul         : Candra AW
Genre                         : Novel Romantis
Tebal                          : viii+227 hlm (13x19 cm)
Harga                         : Rp. 37.500,-  
Cetakan                      : Pertama, Februari 2014
ISBN                           : 978-602-14972-3-4


            Menanti Cinta, sebuah novel romantis yang mengisahkan cerita cinta dengan rasa yang berbeda. Satu kalimat itu sangat cukup mewakili ide cerita paling utama di novel ini. Karena memang, apa yang tertuang di  dalamnya memberikan kesan tersendiri tentang bagaimana hakikat cinta, mencintai dan dicintai.


Cinta tak pernah membebani.. Ia meringankan yang memilikinya..
            Begitulah definisi cinta bagi Alex, seorang pria yang menderita cacat sejak beberapa tahun setelah kelahirannya. Poliolah yang menyebabkan kakinya lumpuh untuk seumur hidupnya. Namun di balik ketidakmampuannya itu, ia adalah seorang jenius. Bakatnya dalam ilmu kimia membuatnya menjadi orang hebat dengan menghasilkan produk-produk kimia. Ia juga menjadi dosen kimia di salah satu universitas.
          Profesi Alex sebagai dosen kimia di universitas tersebut mempertemukannya dengan Claire, seorang mahasiswi malang yang mendapatkan beasiswa di jurusan keperawatan. Claire dan kehidupannya menarik hati Alex untuk terus memerhatikan, menjaga, melindungi dan mencintainya. Bahkan, Alex rela melakukan
hal-hal yang “kotor” demi menyelamatkan Claire.
          Seiring waktu berjalan keduanya menjadi dekat dan saling menyimpan rasa cinta. Namun, perjalanan cinta memang tak selalu mulus ceritanya, terlebih bagi mereka. Cinta membuat hati mereka terombang-ambing dalam takdir yang penuh misteri.


Cinta tak pernah membebani.. Ia meringankan yang memilikinya..
            Tak dapat dipungkiri, tagline di atas menarik perhatian saya sejak pertama kali melihat cover novel ini. Saya benar-benar penasaran bagaimanakah isi ceritanya, terlebih setelah membaca sinopsisnya. Dan, memang tak berlebihan rasanya jika saya memuji cerita yang dihadirkan oleh penulis.
            Bahasa yang menarik dan tidak rumit dalam novel ini benar-benar berhasil membuat saya ikut merasakan
setiap desir dan getar yang dirasakan masing-masing tokoh. Penggunaan sudut pandang (POV) yang bervariasi namun cerdas penempatannya sungguh sangat mendukung jalinan cerita yang dibangun dari awal hingga akhir cerita meskipun penulis tidak menyebutkan secara detil latar tempat dan waktu dalam cerita ini.
           Namun, ada beberapa hal yang ingin saya koreksi dari tulisan di novel ini. Pertama adalah serangan
penggunaan kata ganti –nya yang cukup mengganggu di dalam beberapa kalimat. Seperti:
            (hal 4) … bagi ibunya, ayahnya tirinya dan adiknya
                        Akan lebih baik jika menjadi --> … bagi ibu, ayah tiri dan adiknya.
            (hal 6) … membuatnya terus memikirkan Claire, gadis yang dicintainya. Namun tak mampu dimilikinya.
                        Akan lebih baik jika menjadi --> … membuat Alex terus memikirkan Claire, gadis yang dicintainya namun tak mampu ia miliki.
            Kemudian, adanya ketidakcocokkan antara kalimat dalam sinopsis di coverbelakang dengan isi dalam buku. Di sinopsis disebutkan bahwa Alex terlahir cacat. Pada kenyataannya, Alex tidak menderita cacat sejak lahir, tapi sejak beberapa tahun setelah kelahirannya. (hal 21)
            Selain itu, penulis kurang sekali menggunakan istilah-istilah kimiawi yang menunjukkan Alex seorang ahli kimia. Penamaan bab juga terasa aneh. Lebih baik untuk tidak memakai nama “Bab 5.1” dan seterusnya karena penulis sudah menggunakan sudut pandang yang bervariasi. Terakhir, penggunaan spasi perlu diperhatikan lagi.

           
            Overall, novel ini sangat recommended pagi para pecinta romance story. Cerita cinta Alex dan Claire membuat kita menyadari makna dari tagline yang ada di coverdepan novel ini. Saya rasa, empat bintang sangat layak untuk novel ini.

           
Bagi yang ingin membeli novel ini, harap menghubungi Mozaik Indie Publisher (https://www.facebook.com/mozaik.indiepublisher?ref=ts&fref=ts).


Oleh: Yara Purnama
24 Maret 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel Love Sparks in Korea Karya Asma Nadia

Kenapa (Saya) Tak Menulis?

Carilah Sahabat dan Berbuat Baiklah Padanya!