Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2013

Menunggu dan Ditunggu

Assalamu'alaikum..             “Alhamdulillah, sampai juga di penghujung Pebruari..”             Hmm.. sebuah statement yang terdengar klise sebenarnya. Betapa tidak, dalam hati kecilku aku ingin waktu berputar dengan lambat dan bahkan menungguku untuk beberapa lama. Namun, waktu tak kan pernah berhenti berputar. Katanya, waktu tak kan pernah menunggu untuk siapapun dan apapun itu. That’s right ! Bahkan, yang kurasakan saat ini adalah waktu berputar begitu cepat, cepaaat sekali. Aku berusaha mengejarnya, tapi sungguh sulit. Aku tak punya cukup kekuatan untuk itu. Akhirnya, kuputuskan untuk berhenti mengejarnya dan membiarkan ia berjalan sendiri. Toh kupikir kelak aku akan kembali beriringan dengannya. Menunggu dan Ditunggu Aku seseorang yang awalnya tak suka dengan kedua hal tersebut. Aku tak suka menunggu orang dan terlebih ditunggu orang. Ia, setiap orang pasti tak suka “menunggu”, aktifitas yang membosankan bukan? Begitu juga aku. Jujur saja, aku termasu

Lumpur Similiar

        Dalam masa-masa penantianku menyusun skripsi, waktuku lebih banyak kuhabiskan di rumah. Alhasil, aku lebih banyak menghabiskan waktuku buat baca-baca novel, nulis-nulis gak jelas dan nonton film-film kesukaan.         Oiya, kemarin lalu aku membaca novel yang berjudul LUMPUR SIMILIAR: Misteri Perangkap Cinta karangan Alfian Malik. Awalnya aku tak begitu antusias, karena aku rasa awalnya kurang greget ni novel. Tapi, setelah baca halaman per halaman, seru juga. Isinya aneh. Baru kali ini aku baca cerita seperti itu. Hmm ceritanya tentang ilmu hitam dan ilmu putih gitu. Tapi, overall novelnya bagus. Ceritanya mengalir seperti dongeng terkini.         Eits.. Tapi, saat ini aku gak bakalan ceritain isi tuh novel atau nulis resensinya,  aku cuma tertarik untuk menuliskan salah satu percakapan tokoh utama, Tegar Patih dengan seorang kakek yang menolongnya sewaktu ia mengalami kecelakaan ringan yang diakibatkan oleh ulah "orang jahil". Kakek itu ia beri gelar PhD karena i

I Miss You, Friend....

Hari ini reuni teman sekelasku di SMA dulu. Yah, bukan acara formal sih, cuma kumpul-kumpul aja. Kami janjian berkumpul di rumah Mia sekitar jam tiga sore. Aku semangat sekali untuk bertemu kembali dengan teman-teman lamaku setelah satu tahun dari kelulusan SMA. “pasti banyak cerita dari mereka selama satu tahun terakhir.” Pikirku. Tapi, selain tertarik untuk mendengar cerita mereka, aku juga sudah sangat merindukan seseorang, my beloved friend, Amel. Hanya dengan dia, aku benar-benar belum pernah bertemu selama setahun. Kalau dengan yang lainnya, aku pernah bertemu walau hanya sekali. Sudah hampir jam tiga, aku berangkat ke rumah Mia yang lumayan agak jauh dari rumahku. Aku diantar kakakku kesana. Kira-kira kurang dari sepuluh menit aku sudah sampai di rumah Mia. Rupanya disana baru ada beberapa temanku saja. Seperti orang yang lama tidak jumpa, kami biasa berpelukan dan saling menanyakan kabar. “yang lainnya belum datang Mi?” tanyaku pada Mia. “lah biasa, tau sendiri kan g