Jika
Jam tiga sore tepat, aku menginjakkan kaki kembali di tanah Padjadjaran ini, kota kelahiranku. Sudah satu tahun aku meninggalkan kota Bandung dan menetap di Jakarta, merantau disana, mencari sesuatu. “Tan, berapa lama kau disini? Apa kau akan kembali lagi ke Jakarta Tan?” kak Tendra tiba-tiba mengagetkan aku dengan pertanyaannya itu. Dia adalah kakakku satu-satunya. Juga satu-satunya keluarga yang aku miliki di Bandung ini. Kedua orangtuaku tinggal di Batam, mengelola bisnisnya disana. “Mungkin tiga hari Kak. Hari senin juga pulang. Aku izin satu hari dari kerjaan.” Jawabku santai. “Sebenarnya, kau ini mencari apa di Jakarta? Sekolah enggak, malah kerja disana. Mendingan kamu disini aja sama kakak, lanjutin kuliah disini. Sebentar lagi kan ajaran baru, biar kakak daftarin kamu, yah?” Kak Tendra membujuk dengan nada halus. Aku tahu maksudnya kak Tendra bicara begitu. Tapi aku merasa tidak bisa bertahan lama disini.