UANG
Uang.
U-wang.
Aku
mencoba mengingat-ingat kata itu. Ah, tapi percuma saja. Aku tetap tak bisa
mengingatnya. Sekalipun saat ini aku ingat, beberapa waktu lagi ingatan itu
akan segera menguap menyisakan kosong. Sungguh payah ingatanku saat ini.
Ada
apa sebenarnya dengan kata itu? Mengapa setiap kali tetangga baruku meneriakkan
kata ‘uang’ darahku mendidih seketika?
Apakah
uang itu satu makhluk yang menyebabkan istri dan anak-anakku pergi
meninggalkanku? Apakah ia juga yang menyebabkan teman-temanku menjatuhkanku?
Dan apakah ia juga yang menyebabkan aku berada di sini –di sebuah tempat luas yang
dikelilingi dengan tetangga-tetangga yang selalu menangis, tertawa dan
berteriak tanpa sebab sepanjang waktu?
Komentar
Posting Komentar