Menunggu dan Ditunggu

Assalamu'alaikum..
            “Alhamdulillah, sampai juga di penghujung Pebruari..”
            Hmm.. sebuah statement yang terdengar klise sebenarnya. Betapa tidak, dalam hati kecilku aku ingin waktu berputar dengan lambat dan bahkan menungguku untuk beberapa lama. Namun, waktu tak kan pernah berhenti berputar. Katanya, waktu tak kan pernah menunggu untuk siapapun dan apapun itu. That’s right! Bahkan, yang kurasakan saat ini adalah waktu berputar begitu cepat, cepaaat sekali. Aku berusaha mengejarnya, tapi sungguh sulit. Aku tak punya cukup kekuatan untuk itu. Akhirnya, kuputuskan untuk berhenti mengejarnya dan membiarkan ia berjalan sendiri. Toh kupikir kelak aku akan kembali beriringan dengannya.

  • Menunggu dan Ditunggu
Aku seseorang yang awalnya tak suka dengan kedua hal tersebut. Aku tak suka menunggu orang dan terlebih ditunggu orang.

Ia, setiap orang pasti tak suka “menunggu”, aktifitas yang membosankan bukan? Begitu juga aku. Jujur saja, aku termasuk orang yang tak sabaran. Dan jelas kalau menunggu sesuatu atau seseorang itu menguji kesabaran.

Sedangkan untuk “ditunggu”, aku rasa tak setiap orang tak menyukainya (mungkin ada juga yang secara tak sadar menikmatinya… hee). Bagiku, ketika aku dalam keadaan ditunggu, batas keleluasaanku sedikit terganggu, tak lagi berada dalam zona tenang dan nyamanku. Yah bgitulah. Dan kurasa, orang lain pun tak kan suka menungguku. (siapa aku gituhh?hhe)

Mendengar alasan-alasan itu,aku rasa berbeda dengan kenyataan yang aku hadapi belakangan ini. Bukan, bukan karena saat ini aku sedang dalam masa-masa penantian penyusunan tugas akhirku. Aku menyadari hal ini jauh sebelum saat ini. Hanya saja, aku baru tergerak untuk mengungkapkannya. :)

Oke, aku akan bahas terlebih dulu tentang "menunggu", yang satunya lagi akan kubahas belakangan.

Sebelumnya, aku ingin bertanya, siapa yang dalam masa hidupnya belum pernah menunggu?
Hmm ayo ingat-ingat! :D
Aku rasa jawabannya adalah tak ada seorangpun di dunia ini yang belum pernah menunggu. Entah menunggu apa atau siapa, sesuatu yang kecil atau besar, sebentar atau lama. Semua orang hidup kurasa pasti pernah menunggu (sok tahu ya?!hhe).

Jika pertanyaan itu ditujukan padaku, aku pasti akan tertawa besar. (Lebaaay...)
Tapi memang bener kok. Jika seseorang bertanya padaku, "Apa kamu pernah menunggu?", maka kujawab tegas, "Tentu. Sangat sering. Dan bahkan aku hampir terbiasa dengan itu sekarang."
Ya, jawaban itu memang tidak mengada-ada.
Saat ini, aku sudah hampir terbiasa menunggu, apapun itu dan siapapun itu, hal kecil atau besar, sebentar atau lama. Mulai dari menunggu kendaraan umum, menunggu hujan datang dan pergi, menunggu ujian tiba, menunggu orang yang tak kukenal, teman, saudara, sahabat, kekasih, keluarga, pengajar, mimpi, cinta, harapan, jodoh dan entah apa lagi...Menunggu mulai dari hitungan detik, menit, jam, hari, minggu, bulan bahkan tahun.
Semuanya pernah aku alami..alhamdulillah.. :)

Lalu, perasaan apakah yang kita rasakan ketika menunggu?
Bosen?? Pati.
Kesel?? Ya iyalah.
Gak sabar?? Itu banget.
Ketiga perasaan itu pasti kita rasakan jika sedang menunggu (Kita?? maksudnya aku.hehe). Tapi, selain ketiga perasaan itu terkadang aku juga merasakan H2C atau harap-harap cemas, galau, ingin marah dan excited..
Manusiawi kan? :p

Namun, sejak aku kecil, entah kenapa, rasanya aku selalu sayang untuk membiarkan waktuku terbuang hanya dengan berdiam diri ketika menunggu (ceileeee).. Yah walaupun, tak jarang juga aku membiarkan waktu penantianku meninggalkanku begitu saja tanpa kuisi dengan melakukan sesuatu hal. Aku sebenarnya tak yakin kalau tidur, nonton tv atau ngobrol itu bukan termasuk ke dalam "melakukan sesuatu hal". Iyya kaaaan??hhee

Ketika aku belum sebesar sekarang, aku sebenarnya tak menyadari kalau apa yang aku lakukan ketika menunggu sesuatu atau seseorang itu merupakan sebuah kegiatan menghargai waktu, memanfaatkan waktu, mengefektifkan waktu atau apalah itu nama tepatnya,,hee
Sewaktu masih SD, aku suka membuat baju-baju atau hiasan-hiasan untuk boneka-boneka barbieku sambil menunggu temanku datang buat main barbie-barbiean.. (Sepele kan?) Lalu, ketika aku masih kecil juga, aku biasa menulis-nulis sesuatu atau membaca-baca buku cerita sambil menunggu mamah beres memasak untuk makan keluarga.. (tak berarti sepertinya?) Ketika aku mulai belajar membantu mamah melakukan pekerjaan rumah, beliau mengajariku untuk melakukan sesuatu yang lain sambil menunggu pekerjaan yang satu beres. Contohnya nih, kalau lagi masak nasi aku berusaha menunggu nasi matang sambil beres-beres. Nah kebiasaan itu berlanjut sampai sekarang..mungkin memang itu diturunkan dari mamahku.. [like mother, like daughter :)] Beranjak remaja, aku mulai terbiasa buat baca-baca di kendaraan umum sambil nunggu ngetem kalau mau berangkat sekolah (sampai sekarang juga..hehe). Ah, itu tak seberapa lama bukan? Emm,,sewaktu aku menunggu giliranku untuk melanjutkan sekolah ke universitas, aku mengisinya dengan kerja jadi buruh pabrik di Cikarang, belajar banyak untuk mempersiapkan keinginanku untuk kuliah, menulis ini itu (termasuk nulis novel yang udah 2/3 jadi tapi filenya malah kehapus) dan mendekatkan diri pada-Nya tentunya.. Dan sekarang, saat ini, apa yang kulakukan selagi menunggu? Banyak. Menenangkan diri, mendekatkan diri pada-Nya, membantu mamah, melakukan hobi-hobiku yang sudah hampir lama kutinggalkan, dan sebagainya..
Sebenarnya, banyak sekali pengalamanku dalam mengisi masa-masa penantianku sejak dulu hingga kini. Namun, tak jarang juga aku hanya mengisi waktuku dengan daydreaming, nightdreaming, facebooking, nonton tv, ngobrol dan lain-lain.
(Manusiawi juga kaaan?? :p)

Jadi apa yang bisa kita lakukan ketika menunggu? Jelas banyak hal. Itu tergantung kita. (sok bijak :p)

Menunggu itu membosankan. Jelas. Tapi kita bisa menikmatinya.
Menunggu bukan berati berdiam diri. Menunggu bisa membuat kita menjadi seseorang yang lebih baik, insyalloh...
Apapun bisa kita lakukan pada masa-masa penantian..
Dan ingat, apapun bisa terjadi pada masa-masa penantian..

Lalu, bagaimana dengan "ditunggu"?
Sudah aku katakan tadi alasannya kenapa aku tidak suka ditunggu.. Alasan paling prinsipilnya adalah karena aku tahu betapa tak enaknya menunggu.. Makanya, sebisa mungkin aku tak mau membiarkan orang menungguku.. Entah itu mengganggu batas keleluasaanku ataupun karena tidak ingin membuat orang lain bosan dengan menungguku.. Aku sebisa mungkin berprinsip "in time not on time".. (Walaupun pada kenyataannya, aku mungkin seriiiiing sekali membuat orang lain menungguku.. Sungguh itu, diluar kuasaku, dan bukan maksudku berbuat demikian.. Sekarang rasanya aku orang yang mulai sering ngaret dan tak terorganisir. Itu sepertinya menyebabkanku sedikit melenceng dari prinsipku itu. Entahlah.)

Itu ceritaku, apa ceritamu? :)

So, the question of life for today is.. "Menunggu atau ditunggu?" (Hitam Putih kali, hee)

Written on February 28th, 2013 - 8.00 p.m. (Dalam masa-masa penantian)
Hmmm.. panjang, berbelit-belit dan gak penting.. Mungkin itu kata-kata yang bisa mewakili tulisanku di atas. :)
Tapi, bagaimanapun juga terima kasih untuk mau membaca tulisanku ini, terlebih menjadikannya sebagai ibrah..
Semoga kita bisa sama-sama memberi manfaat readers..

Wassalamu'alaikum..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel Love Sparks in Korea Karya Asma Nadia

Kenapa (Saya) Tak Menulis?

Carilah Sahabat dan Berbuat Baiklah Padanya!